TIM PKPRS
RSU MAGUAN HUSADA
PRACIMANTORO – WONOGIRI
A. Pengertian Demam
Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 380C. Demam menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh. Demam umumnya terjadi sebagai reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit. Beberapa penyakit yang sering menyebabkan demam adalah flu, radang tenggorokan, dan infeksi saluran kemih.
Selain penyakit, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya demam, yaitu paparan cuaca dan suhu panas yang berlebihan, siklus menstruasi, reaksi setelah pemberian imunisasi pada anak, serta efek samping obat-obat tertentu. Meskipun kadang mengkhawatirkan, sebagian besar demam yang disebabkan oleh infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika demam sudah mencapai suhu lebih dari 390C, diperlukan penanganan untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat demam dan mengobati penyebabnya.
B. Gejala Demam
Pada umumnya, suhu tubuh normal berada di antara suhu 36,10C sampai 37,20C. Demam ditandai dengan terjadinya peningkatan suhu tubuh lebih dari 380C. Selain meningkatnya suhu tubuh, kemunculan demam juga sering kali disertai dengan gejala lainnya. Gejala lain yang menyertai tergantung dari kondisi atau penyakit yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa gejala lain yang sering menyertai demam:
- Sakit kepala
- Berkeringat
- Menggigil
- Tubuh terasa lemas
- Sakit otot
- Sakit pada mata
- Sakit pada telinga
- Kehilangan nafsu makan
- Jantung berdebar
- Kulit kemerahan
- Dehidrasi
- PilekSakit tenggorokan
- Batuk Muntah
- Diare
Demam dapat diketahui dengan mengukur suhu tubuh. Pengukuran suhu tubuh yang paling akurat adalah dengan menggunakan termometer. Demam belum tentu menandakan kondisi yang serius dan terkadang bisa reda dengan sendirinya. Namun, Anda perlu waspada apabila mengalami kondisi berikut:
- Suhu tubuh mencapai 390C.
- Demam dialami hingga lebih dari tiga hari.
- Gejala yang menyertai demam bertambah parah.
- memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Baru berkunjung ke suatu tempat, terutama ke negara lain.
- Sedang dalam masa kehamilan.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau segera ke IGD jika Anda mengalami demam disertai dengan satu atau lebih gejala di bawah ini:
- Leher terasa kaku.
- Sakit kepala yang tidak kunjung reda.
- Muntah secara terus-menerus.
- Munculnya bercak kemerahan pada kulit yang membengkak dan meluas.
- Sesak napas atau nyeri dada.
- BAB berdarah.
- Sakit perut atau nyeri ketika buang air kecil.
- Pembengkakan pada kaki.
- Penurunan kesadaran dan kejang.
Ketika demam terjadi pada bayi segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika:
- Peningkatan suhu lebih dari 380C terjadi saat usia bayi kurang dari 3 bulan
- Bayi semakin rewel, lemas, dan terlihat tidak nyaman.
- Demam berlangsung lebih dari satu hari.
Pada anak, demam yang disertai gejala-gejala berikut perlu mendapatkan pemeriksaan segera ke dokter:
- Tampak lesu atau rewel dan kurang responsif terhadap lingkungan.
- Demam setelah mendapat imunisasi.
- Demam lebih dari tiga hari.
- Muntah secara terus-menerus.
- Memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Baru berkunjung ke suatu tempat, terutama ke negara lain.
- Demam setelah berada di dalam kendaraan yang panas.
C. Penyebab Demam
Suhu tubuh dapat berbeda-beda pada setiap orang. Suhu tubuh cenderung lebih rendah di pagi hari dan akan meningkat pada siang serta sore hari.
Umumnya, suhu tubuh normal berada di antara suhu 36,10C sampai 37,20C. Demam terjadi ketika suhu tubuh meningkat hingga mencapai 380C atau lebih. Bagian di dalam otak yang disebut sebagai hipotalamus meningkatkan suhu tubuh untuk membantu melawan infeksi dan penyakit yang dialami oleh tubuh.
Demam paling sering disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, dan parasit. Selain itu, beberapa kondisi dan penyakit berikut juga bisa menyebabkan terjadinya demam:
- Imunisasi tertentu, seperti difteri dan tetanus.
- Pertumbuhan gigi pada bayi.
- Obat-obatan seperti antibiotik.
- Pe nyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan radang usus.
- Gangguan hormon, seperti hipertiroidisme.
- Kanker, misalnya kanker hati, dan kanker ginjal.
- Berada dalam cuaca panas untuk waktu yang lama.
Diagnosis Demam
Demam dapat ditentukan melalui pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer. Pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer dapat dilakukan melalui mulut, ketiak, telinga, dan dubur.
Ada 2 jenis termometer yang umum digunakan, yaitu termometer air raksa dan termometer digital. Termometer air raksa memerlukan waktu lebih lama untuk mengukur suhu tubuh, yaitu 3 menit. Sementara itu, termometer digital hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit.
Saat demam, suhu tubuh mencapai 380C atau lebih. Demam bisa disertai gejala lain, tergantung penyebab yang mendasarinya. Penanganan awalnya bisa dengan minum air putih yang cukup dan mengonsumsi obat penurun demam, seperti paracetamol, untuk meredakan demam dan mengatasi rasa tidak nyaman akibat demam.
Jika demam tidak juga reda setelah 3 hari atau disertai gejala lain yang serius, perlu segera diperiksakan ke dokter. Dokter akan melakukan tanya-jawab seputar keluhan yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien, lalu melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran suhu tubuh.
Untuk menentukan penyebab demam, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan berupa:
- Tes darah lengkap.
- Pemeriksaan urine.
- Pemeriksaan tinja.
- Pemeriksaan dahak
- Pemeriksaan cairan serebrospinal.
- Pemindaian, seperti Rontgen atau CT scan.
Penyebab demam tidak selalu dapat diketahui. Jika demam berlangsung lebih dari 3 minggu dan tidak ditemukan penyebabnya meski telah dilakukan serangkaian pemeriksaan, dokter akan menyebutnya sebagai FUO (fever of unknown origin).
Untuk kondisi seperti ini, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya dengan endoskopi, PET scan, atau ekokardiografi, untuk mencari tahu penyebab demam.
D. Penatalaksanan Demam
Demam dengan suhu yang tidak terlalu tinggi dan tidak berlangsung lama biasanya tidak membutuhkan penanganan. Namun, untuk mengatasi rasa tidak nyaman akibat demam, ada beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah, yaitu:
- Istirahat yang cukup.
- Gunakan pakaian yang nyaman dengan bahan yang tidak terlalu tebal, dan tetap berada di ruangan yang sejuk.
- Minum air putih dengan jumlah yang cukup.
- Mandi dengan air hangat.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat penurun demam yang dapat dibeli secara bebas, seperti paracetamol. Konsumsilah paracetamol sesuai aturan yang tercantum pada kemasan atau sesuai anjuran dokter. Meski obat ini relatif aman, namun penggunaan dalam jumlah berlebihan dan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati atau ginjal.
Jika peningkatan suhu tubuh yang dialami cukup tinggi atau jika demam berlangsung lama, dokter akan melakukan penanganan sesuai kondisi atau penyakit yang menjadi penyebabnya. Beberapa penanganan yang bisa diberikan adalah:
- Pemberian cairan infus, terlebih jika ada tanda dehidrasi dan tidak bisa minum secara langsung.
- Obat antivirus jika demam disebabkan oleh infeksi virus.
- Obat antibiotik, untuk menangani demam akibat infeksi bakteri.
- Obat antijamur, untuk menangani infeksi jamur penyebab demam.
E. Komplikasi Demam
Demam sendiri umumnya tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun, jika mencapai suhu 400C dan berlangsung lama, dapat terjadi beberapa komplikasi berikut:
- Kebingungan dan penurunan kesadaran
- Dehidrasi
- Halusinasi
- Kejang-kejang
Jika disebabkan oleh infeksi yang berat dan dialami oleh orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, misalnya penderita kanker atau HIV, demam bisa saja menyebabkan kerusakan otak dan sistem saraf, bahkan mengancam nyawa.
Pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, demam dapat menimbulkan komplikasi berupa kejang. Kondisi ini biasa disebut dengan kejang demam atau penyakit step.
F. Pencegahan Demam
Demam sulit dicegah karena penyebabnya beragam. Demam dapat dicegah jika penyakit atau kondisi penyebab demam dapat dihindari. Karena demam paling sering disebabkan oleh infeksi, salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan infeksi:
- Rajin mencuci tangan.
- Menjaga kebersihan rumah.
- Tidak berbagi penggunaan alat makan dan minum dengan orang lain.
- Tidak berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti handuk, pakaian, atau sikat gigi, dengan orang lain.
- Menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan istirahat yang cukup, pola makan bersih, sehat, dan bergizi seimbang, olahraga dan aktivitas fisik secara teratur, serta konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
Selain itu, melakukan vaksinasi sesuai jadwal atau anjuran dokter, termasuk saat bepergian ke negara lain, juga dapat membantu mencegah infeksi penyebab demam.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz,S., 2008. Kembali Sehat Dengan Obat (Mengenal Manfaat dan Bahaya Obat), Edisi 2. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Declan, T. Wash, 1997. Kapita Selekta Penyakit dan Terapi. Jakarta : EGC
Guyton, C. Arthur; Hall, E. John., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta : EGC
Price, A. Sylvia; Wilson, M. Lorraine., 2005. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6 Volume 1. Jakarta : EGC
Robbins, L. Stanley; Cotran, S. Ramzi; Kumar, V., 2007. Buku Ajar Patologi Robbins, Edisi 7 Volume 1. Jakarta : EGC
Sudoyo et al, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Shulman, S. T; Phair, J. P; Sommers, H. M., 1994. Dasar Biologis & Klinis Penyakit Infeksi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Anonim, A., 2008. Pentingnya Demam. http://nusaindah.tripod.com/kesdemamtifoid.htm(diakses 3 Januari 2010)
Anonim, B., 2009. Dokter Demam. http://asianbrain.com/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cybermed (diakses 7 Januari 2010)