OSTEOARHRITIS

A. PENGERTIAN

C:\Users\Toshiba\Pictures\web\osteoarthritis-prp-1024x918.png

Osteoarthritis yang di kenal sebagai sendi degenerative atau osteoarthritis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering di temukan dan kerap kali menimbulkan ketidak mampuan (disabilitas).

Osteoarthritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkatkan dengan meningkatnya usia,penyakit ini jarang di temui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering di jumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi,osteoarthritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi yang dapat digerakkan,terutama sendi penumpu badan,dengan gambaran patologis yang karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang membentuk sendi, sebagai hasil akhir terjadi perubahan biokimia,metabolism, fisiologi dan patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan subkondrial dan jaringan tulang yang membentuk persendian.

B. PENYEBAB

  1. Integritas ego
  2. Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya financial pekerjaan ketidak mampuan ,faktor-faktor hubungan.
  3. Keputusasaan dan ketidak berdayaan (situasi ketidak mampuan).
  4. Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas, pribadi, misalnya, ketergantungan pada orang lain.
  5. Makanan / cairan
  6. Ketidak mampuan untuk menghasilkan atau mengkomsumsi makanan cairan adekuat mual,anoreksia.
  7. Kesulitan untuk mengunyah,penurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa

C. KONSEP LINGKUNGAN

  1. Aktifitas/istirahat
  2. Nyeri sendi karena gerakan,nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi kekakuan pada pagi hari,biasanya terjadi secara bilateral dan sistematis limitimasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise. Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit kelainan pada sendi dan otot.

  3. Kardiovaskuler
  4. Fenomena raynaud dari tangan (pucat litermiten, sianosis kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.

  5. Hygiene
  6. Berbagai kesulitan untuk malaksanakan aktivitas perawatan diri, ketergantungan pada orang lain.

  7. Neurosensor
  8. Kesemutan pada tangan dan kaki,pembengkakan sendi.

  9. Nyeri keamanan
  10. Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis ddan kekakuan (terutama pagi hari).

  11. Keamanan
    1. Kulit mengkilat,tegang nodul sub mitaneus
    2. Lesi kulit,ulkas kaki
    3. Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga
    4. Demam ringan menetap
    5. Kekeringan pada mata membrane mukosa
  12. Interaksi social
  13. Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran isolasi.

    1. penyuluhan/pembelajaran
    2. Riwayat rematik pada keluarga
    3. Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan penyakit tanpa pengujian
    4. Riwayat perikarditi, lesi tepi katup, fibrosis pulmonal, pkeuritis
  14. Pemeriksaan diagnostic
    1. Reaksi aglutinasi ; positif
    2. LED meningkat pesat
    3. Protein C reaktif : positif pada masa inkubasi
    4. SDP : meningkat pada proses inflamasi
    5. JDL : menunjukkan ancaman sedang
    6. Ig (Igm & Ig G) peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
    7. RO : menunjukkan pembengkakan jaringan lunak, erosi sendi osteoporosis pada tulang yang berdekatan, formasi kista tulang, penyempitan ruang sendi.

D. Riwayat

Penyakit sendi degenerative merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan regenerasi di sertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi. Proses degenerasi ini di sebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang merupakan unsure penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan di pecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan,seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis, sendi interfalanga distal dan proksimasi.

Osteoarthritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat interistik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ligament atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi.

E. Gejala

C:\Users\RS MAGUAN HUSADA\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\images.jpg

Osteoarthritis, menyebabkan hilangnya kemampuan dan sering kaku,pain, umumnya di gambarkan sebagai sakit yang tajam, atau sensasi terbakar di otot dan tendon asosiasi. OA dapat menyebabkan kebisingan berderak (disebut “krefitus”)ketika sendi yang terkena di gerakkan atau di sentuh, dan pasien mungkin mengalami kejang otot dan kontraksi pada tendon, kadang-kadang, sendi juga dapat di isi dengan cairan, cuaca lembab dan dingin meningkatkan rasa sakit pada banyak pasien.

F. Diagnosis

  1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan / proses inflamasi, distruktur sendi
    1. Intervensi
    2. hasil evaluasi
  2. Kerusakan mobilisitas fisik berhubungan dengan : Deformitas skeletal nyeri ketidak nyamanan, penurunan kekuatan otot
  3. Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran,perubahan kemampuan malakukan tugas-tugas umum dan ketidak keseimbangan mobilitas.
  4. Kurang perawatan diri dengan kerusakan Auskuloskeletal : penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak,depresi.
  5. Kerusakan tinggi terhadap penatalaksanaan lingkungan yang berhubungan dengan proses penyakit degenerative jangka panjang.
  6. Kurang pengetahuan mengenai penyakit,prognosis dan kebutuhan perawatan dan pengobatan yang mengakibatkan interpretasi informasi.

G. Faktor resiko

  1. Rasa nyeri pada sendi merupakan gambaran primer pada osteoarthritis, nyeri akan bertambah apabila sedang melakukan sesuatu kegiatan fisik.
  2. Kekakuan dan keterbatasan gerak biasanya akan berlangsung 15-30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat melakukan kegiatan fisik
  3. Peradangan sinovitis sekunder,penurunan pH jaringan,pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini akan menimbulkan rasa nyeri
  4. Kekanik nyeri biasamya akan lebih lama di rasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan berkurang pada waktu istirahat mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit yang telah lanjut di mna rawan sendi telah rusak berat
  5. Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan akibat pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasa meraba panas tanpa adanya pemerahan
  6. Deformitas disebabkan oleh distruksi local rawan sendi.
  7. Gangguan fungsi timbul akibat ketidakserasian antara pembentuk sendi.

H. PENYEBAB

Beberapa penyebab dan faktor predisposisi adalah sebagai berikut :

  1. Umur perubahan fisis dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertanbahnya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya berbentuk pigmen yang berwarna kuning
  2. Pengausan (wear and tear) pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi melalui dua mekanisme pengikisan dan degenerasi.
  3. Kegemukan kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat badan sebaliknya nyeri atau cacat yang di sebabkan oleh osteoarthritis mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif
  4. Trauma dapat menimbulkan kerusakan pada integritasstruktur dan biomekanik sendi tersebut
  5. Keturunan hal ini biasa di temukan pada pria yang ke 2orang tuanya terkena osteoarthritis.
  6. Akibat penyakit peradangan sendi lain,infeksi hal ini menimbulkan reaksi peradangan dan mengeluarkan enzim perusak matriks rawan sendioleh membran sinovial dan sel-sel radang
  7. Joint maligment : pada akromegali karena hormon pertumbuhan maka rawan sendi akan menebal dan menyebabkan sendi menjadi tidak stabil
  8. Penyakit endokrin terjadi produksi air dan garam-garam proteglikan yang berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehingga merusak sifat fisik rawan sendi.
  9. Deposit pada rawan sendi, Hemokromotosis penyakit Wilson, akronotis, kalsium pirofosfat dapat mengendapkan hemosiderin , tembaga polimer, asam hemogentisis, Kristal monosodium urat / pirofosfat dalam rawan sendi.

I. Pencegahan dan penanggulangan

  1. Penurunan berat badan
  2. Pencegahan cedera
  3. Sceening sendi paha
  4. Pendekatan ergonomic untuk memodifikasi stress akibat kerja
  5. Farmakologi : obat nsaid bila nyeri muncul
  6. Terapi konservatif(komres hangat,mengistirahatkan sendi,pemakian alat-alat ortotik untuk menyangga sendi,
  7. Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi)
  8. Pembedahan : artroplsti

Leave a Comment